Assalamu'alaikum Wr. Wb kembali lagi dengan sayaaa..
Oke, awalnya aku ingin FK berawal dari Open House
Merasa terbius sih iya, wong dari kelas 10 sudah berani ikut-ikut SBMPTN yang soalnya abstrak bangett hampir membuatku menangis. Ini suatu kewajaran aja sih saat baru memasuki masa SMA tapi udah dijejelin soal pasca SMA wkwkwk. Jadi, awalnya di sore itu RIK sedang dirundung hujan. Saat pembagian soal SBMPTN, aku melihat seperti Soal dari Planet ketujuh. Akhirnya, aku hanya mengerjakan 3 dari 15 soal Matematika DASAR lagi.
Apa masuk FKUI sesusah ini ya? SBMPTNnya aja susah, akhirnya aku gak berniat SBMPTN milih FKUI sih. Aku berharapnya di SNMPTN.
Oke, awalnya aku ingin FK berawal dari Open House
Merasa terbius sih iya, wong dari kelas 10 sudah berani ikut-ikut SBMPTN yang soalnya abstrak bangett hampir membuatku menangis. Ini suatu kewajaran aja sih saat baru memasuki masa SMA tapi udah dijejelin soal pasca SMA wkwkwk. Jadi, awalnya di sore itu RIK sedang dirundung hujan. Saat pembagian soal SBMPTN, aku melihat seperti Soal dari Planet ketujuh. Akhirnya, aku hanya mengerjakan 3 dari 15 soal Matematika DASAR lagi.
Apa masuk FKUI sesusah ini ya? SBMPTNnya aja susah, akhirnya aku gak berniat SBMPTN milih FKUI sih. Aku berharapnya di SNMPTN.
Apalagi di SMA bisa meraih
peringkat 1 di Semester 2 dan itu gak membuatku puas untuk selalu mempertahankannya
BAHKAN mencoba menghitung nilai-nilai yang diperoleh.
Dulu tuh enak banget di SMAku ada template yang melihat akumulasi nilai-nilai gitu dari Semester 1 - 5. Dari situ, aku bisa berkonsultasi dengan tempat Bimbelku apakah pilihanku sudah tepat atau perlu diganti. Aku tipe mengalah memang, karena semua ilmu itu tujuannya untuk diri sendiri yang bisa aku share ke orang banyak.
Ini aku saat memasuki RIK untuk pertama kalinyaaa
OKE, ini gambaran Open House pertama~~~~
Aku pikir RIK ini menjadi gedung terintegrasi dimana aku bisa melihat seluruh jurusan kesehatan yang berkumpul tanpa sekat. Kelasnya pun bisa dipake oleh multifakultas, keren banget gasiii?
Kemudian, aku memasuki Auditorium. Wah luas juga sih Auditorium ini. Lagi-lagi, dingin dan terlalu empuk buat diduduki.. Tapi, entah kenapa aku tidak merasa ngantuk saat ada penjelasan mengenai FKUI
Ternyata biayanya enggak semahal tahun-tahun sebelumnya
Penjelasan ini semakin memperkuat keinginanku untuk memilih FKUI. Kalau ditanya, "Kamu berani gak sama darah dan mayat?" Aku memang berani akan hal tersebut walaupun di lain kesempatan pernah merasa pusing sendiri lihat darah sendiri huaaaakkk..
Tidak hanya seminar dan Talkshow, tetapi juga ada Skills Lab yang menggugah kemauanku untuk mempraktikkannya.
Aku merasakan aura mahasiswa kedokteran dari mahasiswa-mahasiswa yang berjiwa penolong hingga membuatku ingat bahwa aku harus bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Dan FK itu salah satu cara untuk mewujudkannya PADA SAAT ITU. Mereka melakukan teknik ABC untuk menyelamatkan nyawa orang lain. ABC itu singkatan dari Airways-Breathing-Circulation.
Dan lagi-lagi :
Open House kedua dimulai setahun setelah Open House pertama~~~
Kali ini, suasananya berbeda. Kita bisa Touring Lab sehingga aku merasa bahwa RIK ini luas untuk dijelajahi. Skills Lab juga ada, di ruang (mirip) ruang pasien dan kita diajarkan cara mengukur tekanan darah. Selain itu, aku juga mengikuti ujian soal-soal kedokteran dengan sistem bel lalu berpindah. Aku sangat berkesan dan sudah membayangkan pastinya ujiannya bakal seru nih kalau masuk FKUI.
Jadi, aku udah dapat bayangan nihh. "Oh masuk FKUI itu benar-benar berisi mahasiswa yang ikhlas menolong, kuat menghadapi berbagai macam ujian, dan skill medis yang mumpuni". Nah, dari situ aku yakin bisa memilih FKUI dengan alasan tersebut.
Jadi, aku udah dapat bayangan nihh. "Oh masuk FKUI itu benar-benar berisi mahasiswa yang ikhlas menolong, kuat menghadapi berbagai macam ujian, dan skill medis yang mumpuni". Nah, dari situ aku yakin bisa memilih FKUI dengan alasan tersebut.
Comments
Post a Comment